Bisnis properti merupakan salah satu sektor bisnis yang banyak diminati para pebisnis. Hal tersebut dikarenakan keuntungan yang ditawarkan oleh sektor properti cukup menggiurkan apabila dilihat dari kacamata bisnis. Akan tetapi sektor properti juga membutuhkan analisa yang kuat dalam menjalankannya.
Walaupun keuntungannya sangat menggiurkan, akan tetapi resiko yang mengancam juga tidak bisa dipandang remeh, terutama bagi kamu yang baru saja berniat akan terjun ke dunia bisnis properti, maka kamu memerlukan analisa yang mendalam, komprehensif dan tepat sasaran agar keputusan tidak berujung pada suatu kekecewaan.
Analisa yang dimaksud adalah memahami bagaimana kondisi sektor properti, apakah stabilitasnya cukup baik? Atau justru sedang buruk? Analisa itu dibutuhkan untuk menjadi dasar kuat, yang akan membuat kamu memiliki perhitungan jelas. Berikut ini kinerja sektor properti di akhir tahun 2022.
Pertumbuhan Baik Kinerja Properti di Akhir Tahun 2022
Membahas kinerja properti di akhir tahun 2022, sebenarnya sudah terlihat pertumbuhan yang sangat signifikan, dikutip dari kontan.co.id. hal tersebut tentunya merupakan angin positif dalam sektor properti, yang telah membuat para ekonomi memiliki prediksi positif dan harapan cerah kedepannya tentang properti.
Pertumbuhan yang baik dalam sektor properti itu ditunjukan oleh beberapa hal, misalnya yaitu beberapa fakta bahwa banyak perusahaan properti yang mengalami kenaikan pendapatan tahunan. Data-data menunjukan bahwa beberapa perusahaan pada akhir tahun 2022 mengalami peningkatan, berikut ini penjelasan lengkapnya.
-
Peningkatan YoY PT Ciputra Development Tbk
Data menyampaikan bahwa kenaikan dirasakan oleh salah satu perusahaan di bidang properti yang merupakan salah satu dari perusahaan properti terbesar di Indonesia. PT Ciputra Development Tbk terlaporkan mengalami kenaikan pendapatan tahunan atau year on year alias YoY.
Kenaikan itu bahkan dikabarkan mencapai persentase sebesar 9 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu dengan total 7,22 triliun rupiah di tahun 2022, hingga kuartal III di tahun 2022. Laba bersih yang didapatkan bahkan mencapai 50 persen YoY tahun ini mencapai 1,52 triliun rupiah.
-
Peningkatan YoY PT Summarecon Agung Tbk
Contoh selanjutnya yang menandakan adanya peningkatan signifikan sektor properti di akhir tahun 2022 adalah data tentang YoY PT Summarecon Agung Tbk, dilaporkan YoY mereka naik tahun ini mencapai persentase 11 persen lebih besar dari tahun sebelumnya, tentu saja menandakan peningkatan yang signifikan.
YoY 11 persen tahun 2022 itu sebesar 4,21 triliun rupiah, dan laba bersih yang didapatkan juga dikabarkan mengalami peningkatan mencapai 82 persen, yaitu sebesar 310 miliar rupiah di akhir tahun 2022, tentu saja merupakan kabar positif tentang kondisi ekonomi di sektor properti akhir tahun 2022.
Kedua data tersebut adalah contoh yang menggambarkan bahwa kinerja sektor properti di akhir tahun 2022 menunjukan hal yang positif. Namun, meski begitu dikabarkan juga bahwa kegelapan mulai membayangi sektor properti, hal tersebut tentunya juga ditandai dengan beberapa data-data yang kredibel.
Performa Negatif Sektor Properti di Akhir Tahun 2022
Setelah membahas tentang beberapa data yang menunjukan bahwa sektor properti mengalami pertumbuhan yang signifikan di akhir tahun 2022, maka selanjutnya kamu juga harus pahami bahwa performa buruk juga membayang-bayangi sektor properti, terutama untuk kedepannya.
Performa buruk itu dijelaskan oleh salah satu pakar ekonomi, yaitu Benyamin Mikael. Dirinya menyajikan data yang jelas tentang performa negatif sektor properti yang cukup mengkhawatirkan. Berikut ini penjelasan tentang performa buruk sektor properti di akhir tahun 2022 hingga kedepannya.
-
Performa buruk YtD sektor properti
Benyamin Mikael menyampaikan data bahwa meskipun pertumbuhan YoY setiap perusahaan properti mengalami pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun 2022, akan tetapi year to date (YtD) dari PT Ciputra Development Tbk dan PT Summarecon Agung Tbk mengalami penurunan yang juga signifikan.
Menurut Benyamin Mikael, data tersebut menunjukan bahwa performa negatif sektor properti juga signifikan tidak kalah dengan pertumbuhannya. YtD PT Ciputra Development Tbk mencapai angka persentase 5,15 persen, yaitu mencapai level Rp. 920 setiap sahamnya.
Adapun PT Summarecon Agung Tbk menunjukan YtD mencapai prestasi yang merosot sampai 32,34 persen, yaitu sampai level saham Rp. 565 per saham. Menurut Benyamin Mikael, data-data tersebut mengkhawatirkan, dan menjadi performa buruk sektor properti.
-
Faktor yang menyebabkan performa buruk sektor properti
Benyamin Mikael menjelaskan bahwa performa buruk yang cukup signifikan di sektor properti akhir tahun 2022 itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kenaikan suku bunga, kemudian adanya prediksi semakin lambatnya ekonomi ke depannya atau di beberapa tahun yang akan datang. Selain itu juga didorong dengan kenaikan harga komoditas yang juga meresahkan.
Itulah beberapa penjelasan tentang kinerja sektor properti di akhir tahun 2022, meskipun pertumbuhannya sangat signifikan, namun ketidakpastian kondisi ekonomi kedepannya dan beberapa gejala masalah ekonomi saat ini menimbulkan performa buruk sektor properti.