Perusahan yang berbasis transportasi yakni Gojek Indonesia dengan Tokopedia telah mengumumkan kerja sama mereka untuk melakukan proses merger, dan perusahan baru di namakan GoTo.
CEO dari Tokopedia yaitu William Tanuwijaya turut mengungkapkan hal ini lewat akun Facebooknya. “Hari ini akan menjadi hari yang begitu bersejarah bagi dunia teknologi. Karena dua perusahan besar di Indonesia sudah resmi bekerjasama dalam satu atap yang sama dan dinamakan GoTo,” pungkas William.
Dari merger tersebut, Grup Goto mempunyai total GTV gabungan sekitar 22 miliar dollar atau senilai 310,2 triliun Rupiah. Selain itu, merger turut menaikkan jumlah mitra bisnis hingga 11 juta mitra bisnis per Desember 2020, dan sudah lebih dari 100 jutaan pengguna aktif setiap bulannya.
Kesepakatan merger yang dilakukan Tokopedia dan Gojek ini juga mendapatkan dukungan dari investor besar seperti Alibaba Group, BlackRock, Capital Group, Astra International, DST, Facebook PayPal, Provident, Sequoia, KKR, Northstar, Telkomsel, Temasek, Google, JD.com, Pacific Century Group, SoftBank Vision Fund 1, Capital India, Tencent, Warburg Pincus dan Visa.
Model Bisnis GoTo Group
GoTo Grup mencoba mengkombinasikan berbagai layanan e-commerce seperti pengiriman makanan, pengiriman barang, keuangan, dan transportasi. Perusahaan GoTo juga segera menciptakan platform untuk konsumen digital dan menjadi terbesar di Indonesia serta melayani seluruh kebutuhan rumah tangga masyarakat.
Seluruh jaringan mitra bisnis serta mitra driver yang ada di Grup GoTo akan saling mendukung dalam menghadiahkan berbagai pilihan produk atau jasa yang diperlukan. Hal ini juga didukung oleh layanan pembayaran elektronik serta keuangan yang dapat memudahkan semua pengguna serta bisa meningkatkan inklusi finansial.
Dengan adanya model usaha atau bisnis yang semakin banyak dan beragam, tentu target kedepannya bisa menyumbangkan lebih dari 2% di PDB Indonesia.
Lewat kehadiran perusahaan baru dari Grup GoTo ini, harapannya semoga bisa melahirkan dampak sosial dengan skala besar, salah satunya memberi peluang setara bagi pelaku UMKM lokal yang juga sedang mengembangkan usahanya. Di waktu yang sama, perusahaan GoTo diharapkan dapat memberi penggunaan akses yang sama ke produk dan jasa untuk seluruh wilayah Indonesia.
Nah, dibawah ini terdapat 5 fakta terkait merger yang dilakukan antara perusahaan Gojek Indonesia dan Tokopedia. Diantaranya :
1. Nama Perusahaan GoTo
Kerjasama yang dijalin oleh perusahaan Gojek dan Tokopedia diresmikan dengan nama GoTo, GoTo sendiri adalah sebuah perusahaan yang memiliki tiga jasa layanan sekaligus yaitu, memiliki sistem pembayaran elektronik, on-demand serta marketplace yang semuanya diperuntukan untuk masyarakat Indonesia. Co-founder sekaligus CEO Tokopedia bernama William Tanuwijaya mengatakan bahwa GoTo diambil dari singkatan nama perusahaan Gojek dan juga Tokopedia serta gotong royong yang melambangkan semangat penggabungan dari dua perusahaan tersebut.
2. Jajaran Manajemen
Terdapat 4 nama petinggi dari dua perusahaan besar tersebut mengisi posisi jabatan penting di merger. Pertama adalah Andre Soelistyo yang menjabat sebagai CEO di perusahaan GoTo selain itu juga memegang layanan pembayaran dan layanan keuangan pada perusahaan GoTo Financial.
Sedangkan jabatan presiden di GoTo Group dipegang oleh Patrick Cao, dan Kevin Aluwi merupakan CEO Gojek serta CEO Tokopedia dipegang oleh William Tanuwijaya. Seluruh nama penting tersebut saling bahu membahu untuk membangun dan menciptakan layanan digital terbaik untuk masyarakat Indonesia khususnya.
3. Valuasi
Dari kedua perusahaan yang sedang bekerjasama tersebut tidak membeberkan valuasi dari GoTo Group. Akan tetapi diketahui perusahaan Gojek serta Tokopedia sudah mengumpulkan uang sebesar 8,2 miliar dollar dari berbagai investor.
Sementara, laporan yang di dapat dari CB Insights bulan April tahun 2021 kemarin, Gojek Mempunyai valuasi senilai 10 miliar dollar dan Tokopedia mempunyai valuasi sebesar 7 miliar dollar. Itu berarti valuasi yang dimiliki GoTo Group dapat lebih besar setelah merger ini dijalankan.
4. Jumlah Merchant dan Driver
Lewat keterangan resmi dari GoTo, terdapat 2 juta lebih armada pengemudi yang sudah terdaftar. Sedangkan untuk bagian merchant atau para mitra pedagang produk atau jasa sudah mencapai 11 juta terhitung dari Desember 2020 silam.
Sementara itu, terdapat 100 juta lebih pengguna yang aktif tiap bulannya. Sedangkan sampai akhir tahun 2020 lalu, jumlah nilai transaksi seluruh gabungan bruto perusahaan GoTo yakni lebih dari 319 triliun rupiah dan satu tahun kemarin pencapaiannya menyentuh angka 26 triliun.
5. Kata Asosiasi Driver
Komunitas Garda atau Gabungan Aksi Roda dua sangat menyambut positif kehadiran perusahaan GoTo. Akan tetapi Kepada CNBC Indonesia, Igun Wicaksono selaku Presidium Garda Indonesia tersebut mengatakan bahwa sangat perlu untuk memperhatikan kesejahteraan seluruh pengemudi ojol dan memantau jangan sampai penghasilan mereka menurun, apalagi jika sistem yang dimiliki semakin sempurna tentu hal-hal kecil juga perlu di perhatikan.