Cara Kerja P2P Lending Sebagai Sarana Pinjaman Usaha

Tentunya dalam hal keuangan tidak lepas dari perkembangan peer-to-peer lending yang merupakan salah satu trend alat pengembangan dana saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan pembiayaan melalui peer-to-peer lending memang besar, terutama bagi kaum milenial yang sudah mulai merealisasikan pendanaan untuk masa depan.

Apa Itu P2P Lending?

Bagi yang belum paham cara kerja P2P lending, pertama-tama kita akan membahas apa itu P2P lending. Peer-to-peer lending adalah layanan keuangan yang mempertemukan pihak pemberi pinjaman dan pihak penerima pinjaman  melalui sebuah sistem yang dirancang secara online. Bentuk layanan peer-to-peer lending ini berdasarkan teknologi informasi, jadi pihak peminjam serta pihak lender bekerja dengan suatu sistem yang memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini.

Saat memproses transaksi dalam P2P lending, pemberi pinjaman akan mendapatkan bunga bulanan atau tahunan. Meskipun bunga dibebankan kepada peminjam dari pemberi yang diajukan setiap bulan, namun bunga yang diberikan juga tergantung pada kesepakatan yang dicapai saat mengajukan pinjaman berdasarkan beberapa hal seperti nilai pinjaman atau juga jaminan.

Akan tetapi saat proses transaksi peer-to-peer lending berlangsung, kedua peran tersebut akan memberikan keuntungan tersendiri. Namun hal lain yang perlu mendapat atensi khusus adalah risiko dalam P2P lending ini tentunya sama dengan produk lainnya, sehingga Anda harus berhati-hati saat melakukan transaksi. Namun hal ini tidak berlaku untuk situasi di mana Anda memahami cara kerja pinjaman peer-to-peer. Oleh karena itu, kami akan membahas cara kerja P2P lending sebagai sarana pinjaman usaha.

Cara Kerja P2P Lending Sebagai Sarana Pinjaman Usaha

Apabila Anda menjadi peminjam, Anda bisa melakukan pengajuan pinjaman online langsung cair dengan menggunakan salah satu layanan yang Anda pilih dengan mengunggah syarat yang dibutuhkan secara online. syarat syarat tersebut dapat mendukung pengajuan pinjaman Anda dan membuatnya dapat diterima. Beberapa persyaratan tersebut antara lain adalah laporan keuangan Anda dengan rentang waktu yang telah ditentukan dan juga tujuan pengajuan pinjaman tersebut, seperti digunakan untuk modal awal menjalankan usaha.

Pengajuan pinjaman melalui P2P lending ini mempunyai dua kemungkinan, pengajuan Anda diterima atau juga bisa tidak diterima, dan banyak faktor yang dapat menyebabkan pengajuan pinjaman ditolak. Namun, bila pengajuan pinjaman Anda tidak disetujui, Anda bisa melakukan evaluasi sehingga Anda mengetahui penyebab kegagalan dalam proses pengajuan pinjaman tersebut.

Jika pengajian pinjaman Anda diterima, kesepakatan tentang suku bunga dan jangka waktu pinjaman peminjam akan dibuat. Selain itu, pinjaman Anda juga akan ditampilkan untuk mencari pemberi pinjaman, sehingga pihak pihak pemberi pinjaman bisa melihat pengajian pinjaman Anda.

Keuntungan P2P Lending

Untuk pihak peminjam, keuntungan mengajukan pinjaman dengan platform pinjaman P2P Lending adalah tingkat bunganya yang cukup rendah apabila dibandingkan dengan suku bunga banyak lembaga keuangan seperti bank konvensional. Sedangkan, pinjaman pribadi memiliki nilai bunga yang lebih rendah apabila disejajarkan dengan tagihan pada kartu kredit.

Beberapa  keuntungan yang paling sering dirasakan dari para peminjam ini adalah, mengingat prosesnya lebih cepat dan mudah, proses pengajuan yang diberikan pun lebih mudah. Di antara persyaratan yang dibutuhkan, persyaratannya relatif sedikit, tetapi nanti, jika Anda memiliki pengalaman dengan masalah terkait pinjaman, Anda dapat memberitahu mereka agar Anda tetap dapat menyetujui pinjaman Anda. Peer-to-peer lending juga memberikan kemudahan bagi yang mengajukan pinjaman dengan memberikan kemudahan jaminan atau agunan.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, P2P Lending sendiri bekerja dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang saat ini. dengan mengandalkan teknologi yang ada, makan dapat memberikan pilihan pinjaman yang lebih efektif daripada layanan yang lain. Proses pengajuan pinjaman dapat dilakukan melalui sarana teknologi seperti internet.

Hal tersebut dirasa lebih efektif apabila dibandingkan dengan meminjam dana di lembaga keuangan konvensional seperti Bank. Anda perlu meluangkan waktu untuk datang ke kantor lembaga pemberi pinjaman dan menghabiskan tidak sedikit waktu. Tentunya hal ini dirasa kurang efektif di era sekarang.

Dengan pinjaman P2P lending, peminjam dapat mendaftar dan mengajukan pinjaman secara online. Mereka tidak perlu meluangkan waktu untuk pergi keluar. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, maka semua proses yang dibutuhkan akan lebih cepat.

Kekurangan P2P Lending

P2P memberikan keuntungan yang sudah kita sebutkan di atas, namun tentunya ada beberapa kekurangannya. Pinjaman peer-to-peer memiliki beberapa kelebihan, salah satunya, jika Anda menunda pembayaran, Anda akan perlu membayar biaya keterlambatan, sehingga pinjaman P2P Lending juga merupakan pinjaman jangka pendek, yang berarti semakin lama rentang waktu pinjaman berlangsung, cicilan juga akan terus naik.

Kekurangan lainnya yaitu tidak ada yang memastikan bahwa total dana pengajuan pinjaman Anda akan diterima. Misalnya, jika Anda mengajukan pinjaman Rp 100 juta, maka ada kemungkinan yang disetujui hanya Rp 75 juta.