fekrsw.com – Hadirnya Gojek dan Grab menjadi bukti berkembangnya teknologi dan informasi. Mereka memberi pelayanan berupa kemudahan di bidang transportasi. Dari layanan transportasi kini menambah jasa antar makanan, yang difasilitasi oleh dua aplikasi tersebut. Tidak hanya menguntungkan bagi penggunanya, tapi untuk si pemilik restoran juga mendapatkan keuntungan serupa. Restoran tinggal menunggu orderan tanpa perlu susah payah promosi.
Solusi Masalah Bagi Pelaku UMKM
Bagi usaha kuliner UMKM cukup sulit untuk bertahan di tengah krisis ekonomi. Apalagi mereka hanya sektor kecil yang harus bersaing dengan usah kuliner yang besar. Tidak seperti bisnis kuliner yang mempunyai tempat, ataupun modal yang cukup besar. UMKM cenderung berjuang sendiri untuk mengembangkan bisnis mereka. Tidak ada konsultan bisnis seperti perusahaan besar, mereka hanya memakai insting untuk mencari peluang pasar.
Perlu anda tahu bahwa UMKM adalah tonggak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelakunya memanfaatkan potensi ekonomi seadanya, dan tidak memerlukan modal tinggi. Namun UMKM kerap kali tidak bisa bertahan dalam jangka waktu lamu. Porsi mereka dikenal oleh pasar sangat kecil, bahkan nyaris tidak mengenalnya. Bukan karena usaha kuliner yang dibuat tidak enak dari segi rasa. Melainkan tidak mempunyai cara promosi yang menarik perhatian pasar.
Alhasil pasar tidak pernah tau siapa mereka, ataupun apa usaha yang mereka dirikan. Hal ini berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha. Jika tidak ada pemasukan maka kemungkinan adanya profit besar sangat sedikit. Sehingga UMKM khusus perlu strategi pemasaran baru sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk saat ini platform digital menjadi cara paling jitu untuk menaikkan reputasi usaha di mata masyarakat.
Para pelaku usaha kuliner bisa memanfaatkan fasilitas GoFood dan GrabFood. Kedua platform digital ini diciptakan untuk meringankan beban,terutama dari pihak pelaku usaha. Mengingat berkembangnya zaman sistem delivery order menjadi kebutuhan utama. Sistem pembelian makanan via online sudah menjadi tren yang tidak bisa dielak. Sisi serba mudah diambil sebagai alasan mengapa usaha kuliner memerlukan GoFood atau GrabFood.
Selain itu GoFood dan GrabFood akan menguntungkan dua pihak yang terlibat. Pertama pelaku usaha kuliner tidak perlu mempromosikan produk yang membutuhkan modal. Dengan memasang iklan di kedua aplikasi maka orderan akan datang sendirinhya. Sedangkan mitranya atau driver dari GoFood dan GrabFood akan mendapatkan poin sesuai jumlah pesanan. Dari sana mereka akan mendapat bonus dari sistem sharing yang disepakati.
Baca Juga : Pengaruh Perang Dagang Amerika – China Terhadap Bisnis di Indonesia
Bisnis Kuliner Online yang Menguntungkan
GoFood dan GrabFood memang memberi kemudahan layanan untuk masyarakat. Tinggal dari pelaku usahanya yang mempersiapkan bisnis kuliner dengan baik. Walaupun hanya sebatas via online, namun pelaku usaha harus menyuguhkan tampilan yang menarik. Perlu diingat bahwa first impression akan membawa penilaian yang baik di mata konsumen. Anda perlu membuat kemasan dan tampilan makanan yang nantinya akan di display gambar.
Anda tidak memerlukan modal yang besar, hanya membutuhkan inovasi dan gagasan kuliner unik. Jika dulu para pelaku usaha khawatir masalah tempat, yang digunakan sebagai lapak promosi. Maka di era tekonologi anda bisa menggabungkan tiga hal yaitu kemampuan memasak, kreativitas, dan teknologi. Selanjutnya tinggal di pasarkan melalui GoFood dan GrabFood, sembari menunggu orderan yang tiba.
Ada beberapa contoh bisnis kuliner yang selalu dibutuhkan masyarakat sehari-hari. Contohnya makanan rumah yang bisa menjadi peluang untuk usaha kuluner masa kini. Berangkat dari kebiasaan memasak yang tidak semua orang melakukannya. Ditambah masakan rumah merupakan asupan sehari-hari untuk menambah gizi seseorang. Jadi kehadiran GoFood dan Grabfood akan membantu untuk mengatasi rasa lapar dari masyarakat.
Manfaatkan Fasilitas GoFood dan GrabFood dengan Maksimal
Baik GoFood maupun GrabFood, keduanya memiliki sistem profit sharing yang dibebankan kepada restoran. Besar bebannya sekitar 30 persen dari pesanan yang masuk, namun tidak termasuk PPN. Misalnya pemasukan usaha kuliner sebesar 500 ribu maka pihak Grab atau Gojek hanya menerima 150 ribu. Anda masih mengantongi keuntungan sebesar 350 ribu dalam sekali pemesanan. Bayangkan saja berapa keuntungan yang anda dapat jika pemesaan lebih dari itu.
Anda bisa mendaftarkan usaha melalui platform yang telah disediakan. Setelah itu foto usha akan di display dan langsung dipromosikan ke publik, terutama pengguna Gojek dan Grab. Anda bisa memanfaatkan layanan promosi ini secara gratis, tinggal meningkatkan pelayanan restoran hingga kualitas menu yang dijual. Kemudian pengguna akan melakukan pemilahan menu mana yang hendak Ia beli. Cara pembayarannya pun bermacam-macam ada tunai atau dompet online.
Grab dan Gojek menjadi terbosan baru untuk memudahkan masyarakat Indoneoia. Dulu hanya fasilitas transportasi, dengan sekali pemesanan dan langsung berangkat. Kini tinggal pilih restoran lalu klik pilihan menu, lalu makanan tersedia depan mata. Tidak perlu repot menyiapkan uang tunai, karena pembayaran dilakukan secara virtual. Kemudahan ini bisa dijadikan peluang oleh pebisnis kuliner, untuk membuat menu lebih inovatif.