Amerika dan China Masih Berperang Dalam Perdagangan, Ini Pengaruhnya Terhadap Indonesia

fekrsw.com – Semenjak Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat mengumumkan adanya bea untuk barang-barang China. Maka China pun melakukan pembalasan  serupa khusus produk  Amerika yang masuk ke China. Perang dagang ini terus berlangsung hingga mengecam negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional. Indonesia sendiri mengalami dampak negatif dan dampak positif sekaligus. Hal ini tergantung dari sudut pandang perekonomian.  

Meledaknya Perang Dagang AS-China 

Baik Amerika Serikat maupun China, keduanya mempunyai kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Jika perekonomian dua negara tersebut melemah, artinya ikut melumpuhkan ekonomi negara lain. Namun apabila keduanya sama kuat maka perdagangan internasional ikut terimbas, baik tarif maupun regulasinya.

meledaknya perang dagang amerika serikat vs china

Awal tahun 2020 bisa dibilang terjadi pemanasan dua kubu, yang berimbas pada perdagangan di seluruh dunia. Perang dagang ini dimulai dari Amerika Serikat yang menghendaki adanya bea masuk sebesar 50 miliar dolar Amerika. Biaya ini ditujukan khusus produk China yang sesuai dengan pasal 301 dalam UU Amerika Serikat tahun 1974. Donald Trump mengumumkan adanya slogan ‘This Practices of Trading is Not Justice’. 

Aturan baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat, tak ayal membuat telinga pemerintahan China memanas. China pun melakukan pembalasan dengan menerapkan bea masuk, untuk produk-produk Amerika yang masuk ke China. Salah satunya Kedelai yang menjadi bahan ekspor utama Amerika Serikat ke China. Kedua negara super power ini saling melakukan misi untuk melemahkan salah satunya. Sayangnya justru berdampak buruk bagi perdagangan internasional. 

Perang dagang tersebut tidak kunjung usai, justru mengalami perubahan yang dinamis. Contohnya pada tanggal 6 Juli 2018 dimana Donald Trump memberlakukan bea masuk terhadap produk China senilai 43 miliar dolar. Tujuannya untuk memproteksi keamanan nasional dan kekayan bisnis dalam negeri. Selain itu untuk mengurnangi defisit perdagangan AS dengan China. Kemudian direspon negara China dengan menetapkan peraturan yang serupa.

Dampak Negatif Perang Dagang AS-China bagi Indonesia 

Perang dagang ini berdampak kepada melemahnya perekonomian AS dan China. Tanpa sadar juga memberikan efek domino terhadap perekonomian Indonesia. Sebab melemahnya ekonomi dua negara Adidaya tersebut berimbas ke seluruh perekonomian dunia. Indonesia menjadi negara paling terdampak dibandingkan Jepang, Korea, dan India. Perlambatan ekonomi AS-China akan memotong pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,32 persen.

dampak negatif ekspor indonesia menurun

Apalagi jika ditelusuri track perdagangan internasional Indonesi, bahwa AS dan China merupakan dua mitra dagang utama Indonesia. Melemahnya ekonomi dunia ini membuat permintaan ekspor dari Indonesia ikut menurun. Padahal ekspor menjadi faktor pendorong tumbuhnya perekonomian di Indonesia. Tidak heran muncul krisis di beberapa daerah mulai akhir tahun 2019 lalu. Bahkan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi secara global sebesar 3 persen. 

Ketika komoditas ekspor terus tersungkur, akan sulit bagi Indonesia untuk keluar dari jerat tersebut. Alhasil tidak ada peluang bagi para pebisnis UMKM yang menggantungkan perekonomian dari sumber ekspor. Sedikit permintaan yang datang padahal pelaku usaha harus membayarkan nilai produksi sesuai tagihan. Bukannya mendapatkan untung justru menambah beban dari pihak UMKM. 

Baca Juha : Iklim Investasi di Indonesia Saat Ini

Dampak Positif Terjadinya Perang Dagang AS-China

Meskipun dampak negatif yang ditimbulkan cukup signifikan, nyatanya juga memberikan dampak positif. Bagi dua negara yang sedang memanas perlu adanya tempat untuk mengisi kekosongan barang. Maksudnya apabila Amerika mengekspor daging ke China sebesar 26,76 persen kini hanya 0,24 persennya. Sisanya menjadi peluang Indonesia untuk memperoleh barang-barang impor, dan dijual dengan harga yang cenderung murah.

dampak positif bagi indonesia

Selain itu ketika China mengalami penurunan permintaan, maka China akan melirik Indonesia sebagai solusi alternatif. Bisa dibilang Indonesia merupakan pelarian utama dari China, yang kerap bekerja sama untuk beberapa komoditas. Para investor China terpaksa melirik Indonesia yang mampun menampung mereka. Anggap saja bahwa Indonesia merupakan lahan basah, yang bisa menjadi sasaran empuk untuk menyelamatkan kekayaan. 

Ketidakpastian Perekonomian Global

Meskipun perang dagang dua negara super power ini tidak terlalu berpengaruh pada neraca perdagangan Indonesia. Namun jika terus berlangsung akan mempengaruhi defisit neraca walaupun selisih angkanya tipis. Selain itu ada ketidakpastian global yang bisa saja menyebabkan krisis ekonomi di seluruh dunia. Akibatnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi setiap negara, yang pastinya diproyeksikan akan berjalan melambat. 

Tinggal bagaimana cara Indonesia melakukan penguatan produk dalam negeri. Tujuannya untuk melacarkan gerakan local to global, agar produk semakin dikenal publik. Gerakan ini juga menaikkan reputasi UMKM dengan bantuan e-commerce. Tidak usah memperdulikan tekanan dari pihak luar, Indonesia harus belajar mandiri untuk memperbaiki ekonominya sendiri. 

Amerika Serikat dan China menajdi negara Adikuasa, dalam hal perdagangan internasional. Mereka menjadi penguasa ekonomi dunia lewat berbagai komoditas, dari dua negara yang saling membutuhkan. Namun perekonomian terguncang semenjak AS-China mengibarkan perang dagang. Hal tersebut berimbas pada merosotnya pereknomian di seluruh negara, termasuk di Indonesia. Salah satu dampaknya ialah peluang ekspor yang mengalami penurunan.