Alasan Kenapa Bisnis Coffee Shop Gagal

Siapa saja tentu punya impian menjalankan bisnis sesuai passionnya. Tak terkecuali bagi para pecinta kopi, sebagian besar dari mereka ingin membuka coffee shop sendiri. Namun untuk mencapai kesuksesan, tentu butuh lebih dari sekedar passion. Bisnis coffee shop memiliki tantangan besar, ditambah saat ini juga banyak saingan yang harus dihadapi.

Sebelum menganalisis pesaing, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting. Terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor internal coffee shop itu sendiri, karena seringkali luput tanpa sadar. Jika dari awal kamu sudah melupakannya, maka wajar apabila bisnis coffee shop gagal. Untuk menurunkan resiko tersebut, silahkan cermati beberapa poin di bawah.

1.      Kurangnya Riset Terhadap Pasar

Namanya juga bisnis, tentu memerlukan riset mendalam terhadap pasar. Sayang banyak pemilik kedai kopi melupakan hal dasar ini saat merintis usaha. Mereka hanya memikirkan bagaimana cara cepat membuka coffee shop tanpa membuat perencanaan dan melakukan penelitian terlebih dahulu.  Walau kamu sangat menyukai kopi, tahu cara menyeduhnya, dan kemudian berangan-angan memiliki coffee shop sendiri, ternyata itu semua belum cukup menjanjikan. Memang terlihat mudah, tapi tidak semudah itu menjalankan bisnis coffee shop. Buktinya banyak orang gagal saat terjun ke dalam bisnis kopi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan akan bisnis tersebut, bahkan tidak melakukan riset tentang cara menjalankan kedai kopi.

2.      Memilih Konsep yang Tidak Sesuai Lokasi

Terdapat 5 komponen utama dalam konsep coffee shop. Seperti yang dilansir dari Coffee Shop Startups, antara lain ada business type, coffee branding, menu, customer experience, dan unique selling proposition. Kamu dapat membuat unique selling point jika memilih konsep sesuai target pasar. Dengan begitu, customer akan berkunjung ke coffee shop dan melakukan pembelian.

Konsep dan lokasi juga harus sesuai jika ingin bisnis berjalan baik. Faktor utama dalam pemilihan lokasi adalah sasaran dan aksesibilitas. Saat kamu memutuskan membuka kafe di gang sempit, tentu akan sulit bagi pengunjung untuk datang.

3.      Tidak Bisa Beradaptasi

Pemilik coffee shop yang tidak mampu beradaptasi dapat membuat bisnis gagal di masa mendatang. Beberapa tindakan adaptasi yang dimaksud meliputi penentuan harga, strategi promosi dan pemasaran, hingga pemilihan strategi yang berbeda. Masing-masing fase bisnis umumnya punya strategi sendiri. Jika pemilik coffee shop tidak rutin menyesuaikan strategi dan mengevaluasi keadaan dari fase bisnis yang dijalani, tidak membuat strategi marketing yang lebih unggul dari pesaing, atau tidak mampu membaca trend, maka dikhawatirkan bisnis tersebut akan tersingkir dari pasar.

4.      Kurang Detailnya Rencana Bisnis

Rencana bisnis secara garis besar berisi tentang informasi produk, manajemen keuangan, analisis pasar dan strategi marketing, strategi keluar, hingga kegiatan operasional. Rencana bisnis akan dipakai sebagai guideline atau proyeksi ketika menjalankan usaha. Apabila bisnis coffee shop tidak direncanakan dengan baik di awal, risiko terbesar terjadinya perbedaan atau missed antara realitas dan rencana. Lebih parah jika pemilik tidak punya taktik atau strategi untuk menghadapinya. Sebagai contoh, penjualan coffee shop seringkali tidak mencapai target.

5.      Promosi Secara Ugal-ugalan

Jangan mengira promosi seperti pemberian diskon besar-besaran akan berdampak bagus terhadap usaha. Bagi pembeli, harga menjadi salah satu hal yang digunakan untuk menilai kualitas sebuah produk. Saat kamu memangkas harga jual setiap hari, kedepannya sangat mungkin terbentuk persepsi bahwa harga tersebut adalah harga jual sebenarnya dari produk yang dipromosikan. Bukan hanya itu dampaknya, karena harga jual yang murah akan mempengaruhi biaya operasional serta biaya investasi sebuah bisnis.

6.      Salah Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang tidak tepat akan menyebabkan kegagalan bisnis. Misal, kamu menerapkan strategi yang tidak sesuai target market, tidak memasang iklan sesuai audiens, atau tidak aktif mempromosikan produk di sosial media.

7.      Biaya yang Tidak Diperhitungkan

Alasan utama bisnis coffee shop berjalan dan bertahan di masa mendatang adalah biaya dan keuntungan yang dihasilkan. Jika terdapat biaya yang tidak diperhitungkan, tentu akan mengurangi keuntungan dan omset bisnis-mu. Maka dari itu, kamu harus membuat rencana bisnis secara detail. Hitung rinci berapa biaya utilitas, biaya marketing, hingga biaya investasi. Termasuk biaya marketing jika ingin menggunakan jasa influencer.

8.      Pembagian Kerja dan SOP Tidak Jelas

Membagi pekerjaan sangat penting, sama halnya dengan menaati standar operasional prosedur. Terutama dalam hal pembukuan, pengawasan proses jual atau beli, serta marketing. Selain bisa menurunkan risiko konflik antar karyawan, penerapan SOP dan pembagian kerja akan mempermudah kamu mengawasi maupun mengevaluasi bisnis coffee shop. Hindari tidak mencatat cashflow, tidak jelas siapa yang memegang sosial media, membuat content planner, mencatat penggunaan bahan baku, atau tidak membuat jadwal evaluasi bisnis secara berkelanjutan. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan karena berpotensi menyebabkan kegagalan pada bisnis coffee shop.

Itulah beberapa alasan kenapa bisnis coffee shop bisa gagal. Jika kamu ingin hasil lebih baik, maka harus membuat rencana bisnis yang detail, langsung eksekusi, dan melakukan evaluasi bisnis yang sedang berjalan.